Das Beste liegt nie hinter uns, sondern vor uns. (Werner Jaeger)

Sabtu, 04 Februari 2012

Sosiologi_Masyarakat Multikultural


A.   Pengertian Multikultural dan Masyarakat Multikultural

Multikultural adalah wacana yang memberikan pengakuan atas adanya banyak kelompok etnis dengan budaya yang berbeda dalam suatu wilayah atau negara.
Multikulturalisme adalah suatu paham yang mendasar multikultural pada suatu hal yang memandang perbedaan sebagai sesuatu yang kodrati dan menghargai manusia sederajat dan semartabat dengan keunikan dan kekhasannya masing-masing.

PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DARI BEBERAPA AHLI:
1.         Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik.

2.         Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial.

3.         Nasikun
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverse yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.

KESIMPULAN:
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen , baik itu suku, ras, dan lain-lain yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang memiliki satu pemerintahan tetapi dalam masyarakat itu masih terdapat segmen-segmen yang tidak bisa disatukan.


B.   Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
  1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku, ras, dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang disebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negeri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
  2. Memiliki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akan mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan yang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
  3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adanya suatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam pengambilan keputusan.
  4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dan kebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses pengintegrasianya juga susah.
  5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama.
  6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suatu ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.

C.   Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural
1.      FAKTOR FISIK
Faktor bawaan yang tidak dapat diubah dengan mudah oleh manusia, tetapi sangat menentukan bagi keberadaa dan sejarah kehidupan sosial.
  • Letak geografis, faktor ini sangat mempengaruhi apa dan bagaimana kebiasaan suatu masyarakat. Maka dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat (multikultural).
  • Iklim dan Topografi, perbedaan iklim yang ada akan berakibat pada aktivitas yang berbeda. 
  • Jenis Kelamin, faktor ini akan berpengaruh terhadap kebudayaan yang dikembangkan, karena laki-laki dan perempuan memiliki pola perilaku yang berbeda.
  • Etnis dan Ras, faktor ini membawa pengaruh terhadap kebudayaan masyarakatnya, karena setiap suku bangsasama halnya dengan masyarakat akan mengembangkan kebudayaannya sendiri sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannyaterkait dengan alam dan lingkungannya.

2.      FAKTOR SOSIAL
Faktor yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari melalui proses interaksi dengan sesamanya dalam masyarakat.
  • Kebudayaan, Kebudayaan berkembang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebudayaan yang dikembangkan oleh masyarakat tepian pantai akan berbeda dengan kebudayaan yang dikembangkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan.
  • Agama, merupakan pola keyakinan dan pola tindakan yang dilakukan manusia kaitannya dengan Illahi dan supranatural.
  • Pekerjaan, dalam perkembangnnya dapat dikategorikan menjadi pekerjaan kasar dan pekerjaan kantoran. Antara pekerjaan satu dengan yang lainnya memiliki jenis pekerjaan yang berbeda.

D.   Latar Belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia
Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat multikultural. Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku, ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama, bangsa, maupun ras.
Berikut adalah beberapa contoh  yang melatar belakangi kemajemukan bangsa Indonesia:
1)   Keanekaragaman Suku Bangsa
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa banyaknya. Masing-masing suku bangsa di Indonesia mempunyai karakter, adat istiadat, bahasa, kebiasaan, dan lain-lain.
2)   Kondisi Geografis
Keadaan geografis wilayah Indonesia yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau dan tersebar di sutu daerah equator merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya multikultural bangsa di Indonesia.
3)   Keanekaragaman Agama
Letak kepulauan Nusantara pada posisi silang di antara dua samudra dan dua benua, jelas mempunyai pengaruh yang penting bagi munculnya keanekaragaman masyarakat dan budaya. Dengan didukung oleh potensi sumber alam yang melimpah, maka Indonesia menjadi sasaran pelayaran dan perdagangan dunia. Dampak interaksi dengan bangsa-bangsa lain itu adalah masuknya beragam bentuk pengaruh agama dan kebudayaan. Selain melakukan aktivitas perdagangan, para saudagar Islam, Hindu, Buddha, juga membawa dan menyebarkan ajaran agamanya.

E.    Teori Mengenai Masyarakat Multikultural
Terdapat dua teori di dalam Sosiologi yang melihat fenomena multikultural secara berbeda, yaitu teori struktural fungsional dan teori konflik.

1.    Pandangan Teori Struktural Fungsional terhadap Masyarakat Multikultural
Teori fungsional struktural berpandangan bahwa setiap perbedaan pada masyarakat multikultural akan memberikan sumba ngn bagi terjadinya keseimbanagan. Perubahan sosial yang terjadi akan menyebabkan sistem yang ada menyesuaikan terhadap perubahan tersebut.

2.    Pandangan Teori Konflik terhadap Masyarakat Multikultural
Teori konflik berpandangan bahwa perbedaan masyarakat multikultural akan memberikan sumbangan bagi terjadinya konflik.

F.    Bentuk dan Konsekuensi Masyarakat Multikultural
Berikut merupakan konsekuensi bentuk-bentuk struktuktur sosial, yaitu diantaranya:
1.    INTERSEKSI
Persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Akibat/dampak interseksi:
1)      Meningkatkan Solidaritas
Akibat dari kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil untuk sementara mengabaikan perbedaa-perbedaan horizontal maupun vertikal di antara mereka.
2)      Menimbulkan potensi konflik
Jika perbedaan yang mereka miliki lebih menonjol  dan semakin tajam akan menimbulkan konflik.

2.    KONSOLIDASI
Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut. Hal ini akan memperkuat atau memperteguh persatuan antar masyarakat.

3.    MUTUAL AKULTURASI
Suatu proses interseksi yang berjalan terus menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain sehingga sadar atau tidak, individu-individu di dalam masyarakat tersebut akan mengikuti menggunakan kebudayaan lain tersebut. Arah dari mutual akulturasi ini adalah terjadinya integrasi. Sebagai contoh adalah pola pergaulan dan pola berpakaian.

4.    PRIMORDIALISME
Sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada dalam linkungan pertamanya.
Dampak yang ditimbulkan dari Primodialisme:
Dampak Negatif:
 1.Menghambat hubungan antarbangsa
2.Menghambat proses asimilasi dan integrasi
3.Mengurangi bahkan menghilangkan objektivitas ilmu pengetahuan
4.Penyebab terjadinya diskriminasi
5.Merupakan kekuatan terpendam (potensi) terjadinya konflik antarkebudayaan suku-suku bangsa.

Dampak Positif:
1. Menumbuhkan cinta tanah air
2. Mepertinggi kesetian terhadap bangsa
3.Mempertinggi semngat patriotisme
4.Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya

5.    POLITIK ALIRAN (SEKTARIAN)
Politik yang mementingkan pandangan atau cara berpikir kelompok tertentu. Suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang memang dijadikan pemersatu dalam negara. Lahirnya politik aliran di Indonesia membawa dampak positif, yaitu adanya beragam saluran aspirasi.


6.    ETNOSENTRISME
Suatu anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. Etnosentrisme menimbulkan prasangka terhadap kelompok etnis lain (Kehoe, 1998).
Dampak Negatif:
o Terhambatnya perubahan-perubahan di dalam masyarakat yang bersifat positif bagi para anggotanya.
o  Karena ide-ide dari luar selau dicurigai atau dianggap salah maka persoalan masyarakat yang seharusnya mudah dipecahkan menjadi sulit untuk diselesaikan.
Dampak Positif:
o  Dapat digunakan untuk mempertebalkan kesetiaan seseorang terhadap kelompoknya.
o  Dapat juga digunakan untuk meningkatkan moral, patriotisme dan nasionalisme.

G.   Mewujudkan Masyarakat Multikultural
3 dasar yang dapat dijadikan acuan untuk pendidikan multikultural:
1.    Pengakuan terhadap identitas budaya lain
2.    Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyrakat
3.    Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat]
3 tahap pemecahan masalah:
1.    Tahap orientasi: bertanya dan saling memberikan informasi
2.    Tahap evaluasi: membahas dan saling bertukar pendapat
3.    Tahap kontrol: menyarankan dan mencari jalan keluar

H.   Manfaat Masyarakat Multikultural
1)      Alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
2)      Muncul rasa penghargaan terhadap budaya lain
3)      Merupakan benteng pertahanan terhadap ancama
4)      Dapat digali kearifan budaya yang dimiliki oleh setiap budaya
5)      Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli

1 komentar:

  1. yang di maksud ,, setiap elemen memberikan sumbangan besar terhadap masyarakat multikultural apa ??

    BalasHapus